Kekurangan nutrisi dapat meningkatkan risiko kekurangan gizi. Banyak orang tidak menyadari tanda-tandanya. Artikel ini akan membahas berbagai ciri-ciri kekurangan gizi yang perlu diwaspadai.
Ciri-ciri Kekurangan Gizi yang Harus Diwaspadai
Malnutrisi tidak hanya terjadi pada ibu hamil, bayi, dan anak-anak. Orang dewasa, bahkan dengan pola makan sehat, juga bisa mengalaminya. Tanda dan gejala umum meliputi pusing, kelelahan, dan lesu. Namun, ada beberapa ciri lain yang mungkin luput dari perhatian.
1. Kulit Kering dan Bersisik
Selain faktor usia dan cuaca, kulit kering dan bersisik bisa menandakan kekurangan asam lemak omega-3. Asam lemak ini penting untuk kesehatan jaringan lipid kulit, menjaga kelembaban, dan melindungi dari infeksi. Studi menunjukkan omega-3 juga melindungi dari kanker kulit nonmelanoma. Tingkatkan asupan omega-3 dengan mengonsumsi ikan berminyak, kacang walnut, dan chia seed.
2. Kulit Pucat
Kulit pucat dan kusam bisa menjadi tanda kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi menyebabkan sel darah merah mengecil karena rendah hemoglobin. Hal ini menyebabkan kulit tampak pucat, terutama di kelopak mata dan pipi bagian dalam. Konsumsi makanan kaya zat besi seperti kacang lentil, daging sapi, dan sereal fortifikasi untuk mengatasi masalah ini.
3. Kesemutan
Kesemutan (parestesia) sering disebabkan aliran darah yang terhambat. Namun, kekurangan vitamin B (B6, B9, dan B12) juga bisa menyebabkannya. Tingkatkan asupan vitamin B kompleks dengan mengonsumsi gandum utuh, bayam, kacang-kacangan, dan telur.
4. Bibir Kering dan Pecah-pecah
Bibir kering, pecah-pecah, dan retak di sudut bibir bisa menandakan kekurangan vitamin B2 (riboflavin). Gejala ini muncul saat cadangan vitamin B2 menipis dan sering disertai dengan lidah dan mulut bengkak. Konsumsi almond, salmon, brokoli, keju cheddar, dan telur untuk meningkatkan asupan riboflavin.
5. Jerawatan
Jerawat umumnya disebabkan pori-pori tersumbat. Namun, kekurangan omega-3 juga dapat memperparah jerawat karena sifat anti-inflamasinya yang lemah. Omega-3 membantu mencegah peradangan, salah satu penyebab jerawat. Konsumsi makanan kaya omega-3 untuk mengurangi peradangan dan mencegah jerawat.
6. Luka yang Tidak Kunjung Sembuh
Luka yang lama sembuh bisa menandakan kekurangan protein, penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh. Konsumsi protein hewani (daging, telur, susu) dan nabati (kacang, biji-bijian). Vitamin C juga mempercepat penyembuhan luka, diperoleh dari jeruk, jambu biji, pepaya, dan mangga.
7. Kuku Rapuh
Kuku rapuh bisa disebabkan kekurangan zat besi, vitamin B7 (biotin), dan vitamin B2 (riboflavin). Biotin penting untuk pertumbuhan kuku, sedangkan kekurangan zat besi menyebabkan kuku tumbuh cekung. Kekurangan vitamin B2 dapat mengubah warna kuku menjadi kecokelatan.
8. Rambut Menipis
Rontoknya rambut lebih dari 100 helai sehari bisa menandakan kekurangan gizi. Kekurangan vitamin C dan protein dapat menyebabkan rambut rapuh, patah, dan rontok. Biotin juga penting untuk kesehatan rambut. Konsumsi makanan yang kaya akan nutrisi ini.
9. Beruban Lebih Cepat
Beruban lebih cepat umumnya terkait penuaan, tetapi juga bisa disebabkan kekurangan tembaga. Tembaga membantu produksi melanin, pigmen yang memberi warna rambut. Kekurangan zat besi dan vitamin B12 juga dapat berkontribusi. Konsumsi hati sapi, sayuran hijau, dan kacang-kacangan untuk meningkatkan asupan tembaga.
10. Sering Kram Otot
Kram otot yang sering bisa menandakan kekurangan magnesium. Gejala lainnya termasuk kedutan wajah, kurang tidur, dan nyeri kronis. Kurangi konsumsi minuman bersoda, camilan manis, dan kafein karena dapat mengurangi penyerapan magnesium. Konsumsi pisang, almond, dan sayuran hijau untuk mendapatkan magnesium.
11. Gusi Berdarah
Gusi mudah berdarah bisa disebabkan kekurangan vitamin K, yang penting untuk pembekuan darah. Meskipun defisiensi vitamin K jarang terjadi, penuhi kebutuhan nutrisi ini dengan mengonsumsi sayuran hijau, makanan fermentasi, daging, susu, dan telur.
Selain ciri-ciri di atas, masih banyak tanda lain kekurangan gizi. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui kebutuhan nutrisi dan cara mengatasi kekurangan gizi.
Ingatlah bahwa informasi di atas bersifat umum. Untuk diagnosis dan penanganan yang tepat, selalu konsultasikan dengan profesional medis.